“Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
(Roma 12:11)
“Masa muda masa yang berapi-api, yang maunya menang
sendiri walau salah tak peduli… darah muda…” merupakan cuplikan lirik salah
satu lagu Rhoma Irama. Lagu ini mengungkapkan bahwa sesungguhnya pada masa muda
setiap orang memiliki semangat yang berapi-api dibandingkan orang yang
sudah tua atau lanjut usia. Namun, pada kenyataannya, ada banyak pemuda-pemudi
yang tidak memanfaatkan semangat yang ada untuk hal-hal yang benar.
Dengan semangat yang ada, banyak kaum muda menghabiskan waktunya untuk
pekerjaan yang sia-sia, seperti berkelahi, mabuk, mengkonsumsi narkoba, merokok
dan sebagainya. Oleh karena itu, kita akan belajar satu perintah Tuhan bagi
kita sebagai pemuda-pemudi Kristen yaitu mempergunakan semangat yang kita
miliki pada masa muda untuk melayani Tuhan.
Pasal 12:11 “Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor,
” Kata “janganlah” merupakan larangan atau
peringatan yang tegas. Contoh: Bila ada anak kecil yang suka bermain dengan api
atau benda tajam, maka orang dewasa pasti melarang atau memperingatinya dengan
tegas untuk berhenti dari perbuatan tersebut. Larangan atau peringatan
yang tegas ini disampaikan karena anak kecil tersebut akan mengalami bahaya
jika perbuatannya itu tidak segera dihentikan.
Kata “kerajinan” artinya kerajinan, ketekunan,
kesungguhan. Kata ini berhubungan dengan aktivitas atau tindakan yang baik yang
pernah dilakukan selama ini. Kata “kendor” artinya lesu, malas, mundur. Dengan demikian,
kalimat “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” merupakan suatu
larangan atau peringatan yang tegas supaya kerajinan, ketekunan dan kesungguhan
orang percaya tidak kendor atau mundur. Jika kerajinan, ketekunan dan
kesungguhan orang percaya menjadi kendor atau mundur maka ada bahaya yang akan
dialami.
“…biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah
Tuhan” Kata “roh” artinya roh, semangat. Kata
“menyala-nyala” artinya menjadi panas (mendidih seperti air, bercahaya). Secara
kiasan artinya menjadi bersemangat atau serius, dengan kesungguhan hati. Kata
“layanilah” artinya melayani, menjadi budak secara sukarela. Tuhan artinya
Tuhan, Pemilik, Pemelihara, Penguasa.
Bagaimana dengan kita pemuda-pemudi Kristen? Apa
yang kita rasakan pada saat ini atau akhir-akhir ini berhubungan dengan
kerajinan, ketekunan, kesungguhan atau semangat kita dalam melayani Tuhan,
apakah tetap, meningkat atau menurun?
Melayani Tuhan tidak hanya tanggung jawab pendeta
atau hamba Tuhan yang melayani secara full-time saja, tetapi semua
orang percaya. Ketika kita beribadah, memuji Tuhan, membaca dan merenungkan
serta melakukan firman Tuhan, berdoa dan sebagainya, maka sesungguhnya kita
sedang melayani Tuhan. Karena itu, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk
mengatakan: “Saya bukan pelayan Tuhan”.
Sering kali kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan
semangat kita dalam melayani Tuhan dipengaruhi oleh keadaan atau moment-moment
tertentu. Ketika mendekati hari Natal, Paskah atau hari-hari besar kristiani,
maka pemuda-pemudi begitu semangat dan aktif datang ke gereja, ikut latihan,
ambil bagian dalam dekorasi Natal, Paskah dan sebagainya. Atau ketika mau
menghadapi ujian di sekolah, pekerjaan atau usaha bangkrut, maka pemuda-pemudi
datang mendekatkan diri kepada Tuhan.
Lalu, apakah kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan
keaktifan pemuda-pemudi pada moment-moment tersebut salah? Tentu saja
tidak. Tetapi, yang perlu kita pikirkan adalah apakah semangat dan keaktifan
yang pernah kita miliki pada moment-moment tersebut masih sama sampai
saat ini…?
Mari kita pikirkan beberapa faktor yang membuat
kerajinan seseorang kendor dalam melayani Tuhan berikut ini:
1.
Jarak gereja dari rumah jauh
2.
Jarak gereja dari rumah yang jauh seringkali dipakai
oleh seseorang sebagai alasan mengapa ia tidak datang beribadah kepada Tuhan di
gereja, di persekutuan-persekutuan atau kegiatan-kegiatan kerohanian. Ditambah
lagi dengan kondisi jalan yang berlumpur, tidak ada kendaraan dan sebagainya.
Kondisi ini akhirnya mengalahkan semangatnya untuk datang beribadah bersama-sama
dengan saudara-saudara seimannya di gereja atau di persekutuan-persekutuan.
3.
Hobi
4.
Hobi bisa saja mengalahkan semangat kita untuk melayani
Tuhan. Misalnya, seseorang yang memiliki hobi bermain bola lebih mengutamakan
bermain bola dari pada datang ke gereja. Begitu juga dengan orang yang memiliki
hobi menonton televisi, seperti sinetron, kabar olahraga dan sebagainya.
5. Pengaruh
teman
6.
Banyak orang yang mau beribadah kalau “rame-rame”. Jika
ada teman, mau beribadah. Jika tidak ada teman, memilih tinggal di rumah.
7.
Kesibukan bekerja dan belajar
8.
Bekerja dan belajar adalah kegiatan yang memang menyita
banyak waktu. Namun, banyak orang yang tidak mau meluangkan waktunya untuk
melayani atau beribadah kepada Tuhan hanya karena sibuk bekerja dari hari Senin
sampai hari Senin.
Pemuda-pemudi Kristen yang dikasihi Tuhan Yesus
Kristus…
Ada banyak hal yang membuat kita terlena di dunia
ini sehingga mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Ingatlah…!! Apapun
keadaannya, tetaplah melayani Tuhan. Keadaan tidak boleh mengalahkan kita,
sebaliknya kitalah yang menguasai dan mengalahkan keadaan itu.
Bila kerajinan kita meningkat maka pertahankan dan
tingkatkan…! Tetapi bila semakin menurun, maka sadarlah dan perbaiki diri sebab
jika tidak kita akan menghadapi bahaya, yaitu “krisis iman”. Inilah yang
diingatkan oleh firman Tuhan bagi kita: “Janganlah kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” “ Firman Tuhan
memerintahkan kita untuk memiliki semangat atau roh yang menyala-nyala untuk
melayani Tuhan. Itu berarti semangat kita harus seperti semangat seorang hamba.
Semangat seorang hamba adalah semangat yang sifatnya memikirkan dan mewujudkan
bagaimana supaya hati tuannya senang, semangat yang tidak menuntut upah dari
tuannya tetapi melayani karena tanggung jawab dan kasihnya kepada tuannya. Oleh
karena itu, milikilah semangat seorang hamba. Tuan kita adalah Tuhan Yesus
Kristus. Dialah yang harus kita layani sampai selama-lamanya.
Kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan semangat kita
dalam melayani Tuhan harus kita tingkatkan, jangan kendor. Semangat yang kita
miliki sebagai pemuda-pemudi Kristen harus kita nyatakan dalam tindakan yang
bertujuan melayani Tuhan. Melayani Tuhan bukan pilihan tetapi keharusan.
Mengapa? Karena Tuhan sudah terlebih dahulu melayani kepada kita, dan semangat
yang kita miliki sekarang ini adalah anugerah Tuhan. Oleh karena itu, tetap
semangat melayani Tuhan pada masa muda kita.